PERANAN
CAHAYA TERHADAP ALAT PENANGKAPAN IKAN
OLEH
IKE
WULANDURI
L23111008
TEKNOLOGI
ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN
JURUSAN
PERIKANAN
FAKULTAS
ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
TUGAS!!
1.
ALAT TANGKAP
PURSE SEINE
Purse Seine disebut juga “pukat cincin”
karena alat tangkap ini dilengkapi dengan cincin untuk mana “tali cincin” atau
“tali kerut” di lalukan di dalamnya. Fungsi cincin dan tali kerut / tali kolor
ini penting terutama pada waktu pengoperasian jaring. Sebab dengan adanya tali
kerut tersebut jaring yang tadinya tidak berkantong akan terbentuk pada tiap
akhir penangkapan.
Prinsip menangkap ikan dengan purse
seine adalah dengan melingkari suatu gerombolan ikan dengan jaring, setelah itu
jaring bagian bawah dikerucutkan, dengan demikian ikan-ikan terkumpul di bagian
kantong. Dengan kata lain dengan memperkecil ruang lingkup gerak ikan.
Ikan-ikan tidak dapat melarikan diri dan akhirnya tertangkap. Fungsi mata
jaring dan jaring adalah sebagai dinding penghadang, dan bukan sebagai pengerat
ikan.
Purse seine, pertama kali diperkenalkan
di pantai uatara Jawa oleh BPPL (LPPL) pada tahun 1970 dalam rangka kerjasama
dengan pengusaha perikanan di Batang (Bpk. Djajuri) dan berhasil dengan baik.
Kemudian diaplikasikan di Muncar (1973 / 1974) dan berkembang pesat sampai
sekarang. Pada awal pengembangannya di Muncar sempat menimbulakan konflik
sosial antara nelayan tradisional nelayan pengusaha yang menggunakan purse
seine. Namun akhirnya dapat diterima juga. Purse seine ini memang potensial dan
produktivitas hasil tangkapannya tinggi. Dalam perkembangannya terus mengalami
penyempurnaan tidak hanya bentuk (kontruksi) tetapi juga bahan dan perahu /
kapal yang digunakan untuk usaha perikanannya.
Adapun Bagian-bagian dari alat tangkap
Purse seine antara lain:
Ø
Bagian jarring
Ø
Tali temali
meliputi; tali pelampung, tali ris atas, tali ris bawah, tali pemberat, tali
kolor bahan, dan tali slambar.
Ø
Pelampung
Ø
Pemberat
2.
DAERAH
PENANGKAPAN
Purse seine
dapat digunakan dari fishing ground dengan kondisi sebagai berikut :
1)
A spring layer
of water temperature adalah areal permukaan dari laut
2)
Jumlah ikan
berlimpah dan bergerombol pada area permukaan air
3)
Kondisi laut
bagus
Purse seine
banyak digunakan di pantai utara Jawa / Jakarta, cirebon, Juwana dan pantai
Selatan (Cilacap, Prigi, dll).
3.
HASIL TANGKAPAN
Ikan yang menjadi tujuan utama
penangkapan dari purse seine adalah ikan-ikan yang “Pelagic Shoaling Species”,
yang berarti ikan-ikan tersebut haruslah membentuk shoal (gerombolan), berada
dekat dengan permukaan air (sea surface) dan sangatlah diharapkan pula agar
densitas shoal itu tinggi, yang berarti jarak antara ikan dangan ikan lainnya
haruslah sedekat mungkin. Dengan kata lain dapat juga dikatakan per satuan
volume hendaklah jumlah individu ikan sebanyak mungkin. Hal ini dapat
dipikirkan sehubungan dengan volume yang terbentuk oleh jaring (panjang dan
lebar) yang dipergunakan.
Jenis ikan yang ditangkap dengan purse
seine terutama di daerah Jawa dan sekitarnya adalah : Layang (Decapterus spp),
bentang, kembung (Rastrehinger spp) lemuru (Sardinella spp), slengseng,
cumi-cumi dll.
4.
JENIS LAMPU
Cahaya merangsang dan menarik ikan
(fototaxis positif), sifat fototaxis ini dapat berubah – ubah tergantung kepada
tingkat hidup dan kedewasaan jenis ikan itu sendiri. Ikan tertarik oleh cahaya
melalui penglihatan (mata) dan rangsangan melalui otak (pineal region pada
otak). Peristiwa tertariknya ikan pada cahaya disebut phototaxis. Dengan
demikian, ikan yang tertarik oleh cahaya hanyalah ikan-ikan fhototaxis, yang
umumnya adalah ikan-ikan pelagis.
Ada beberapa alasan mengapa ikan
tertarik oleh cahaya, antara lain adalah penyesuaian intensitas cahaya dengan
kemampuan mata ikan untuk menerima cahaya. Dengan demikian, kemampuan ikan
untuk tertarik pada suatu sumber cahaya sangat berbeda-beda. Ada ikan yang
sangat senang pada intensitas cahaya yang rendah, tetapi ada pula ikan yang
senang terhadap intensitas cahaya yang tinggi.
Tingkah laku ikan di bawah sumber cahaya
lampu, adalah tidak normal karena ikan tidak dapat meninggalkan sumber cahaya
lampu, bahkan kadang – kadang terdapat keganjilan, misalnya ada beberapa
tingkah laku ikan yang terlihat mendekati sumber cahaya, kemudian berenang
cepat sekali sambil berputar – putar mengelilingi sumber cahaya, sesudah itu
berlompatan ke atas permukaan.
Dengan diketahui sifat fototaxis, maka
biasanya penangkapan ikan akan lebih efektif di lakukan sebelum tengah malam,
hal ini disebabkan adanya memanjang dan memendekannya sel – sel kerucut retina
mata ikan. Jenis – jenis ikan yang mudah ditarik dan dikumpulkan dengan cahaya
lampu antara lain : Ikan Lemuru (Sardinella longiceps), Ikan Layang (Decapterus
russeli), Ikan Kembung (Rastrelliger, sp), Cumi – cumi (Loligo sp) dan ikan
lainnya.
Pada waktu bulan purnama tingkat
keberhasilan penangkapan ikan dengan menggunakan cahaya lampu biasanya rendah.
Hal ini karena cahaya terbagi rata, padahal penangkapan ikan dengan lampu
diperlukan keadaan gelap guna menarik ikan – ikan ke titik yang terang. ikan – ikan pelagis hanya berkumpul pada suatu
titik cahaya selama 1 – 2 jam setelah itu ikan akan menyebar menjauhi cahaya.
Hal ini disebabkan karena ikan – ikan sudah kenyang atau juga adanya pemangsa
(predator) yang berputar – putar mengililingi cahaya lampu serta berlompatan ke
permukaan perairan.
Fungsi lampu untuk penangkapan adalah
untuk mengumpulkan kawanan ikan kemudian dilakukan operasi penangkapan dengan
menggunakan berbagai alat tangkap, seperti purse seine. Jenis lampu yang
digunakan bermacam-macam, seperti oncor (obor), petromaks, lampu listrik
(penggunaannya masih sangat terbatas hanya untuk usaha penangkapan sebagian
dari perikanan industri).
DAFTAR
PUSTAKA
http://astutipage.wordpress.com/tag/alat-tangkap/ (diakses pada 01 Desember 2013 pukul 15.30)
http://fiqrin.wordpress.com/artikel-tentang-ikan/purse-seine/ (diakses pada 01 Desember 2013 pukul 15.55)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar