Minggu, 08 Juni 2014

Peranan Cahaya Terhadap Alat Penangkapan


PERANAN CAHAYA TERHADAP ALAT PENANGKAPAN IKAN

OLEH
IKE WULANDURI
L23111008



TEKNOLOGI ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN
JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
TUGAS!!
1.      ALAT TANGKAP PURSE SEINE
Purse Seine disebut juga “pukat cincin” karena alat tangkap ini dilengkapi dengan cincin untuk mana “tali cincin” atau “tali kerut” di lalukan di dalamnya. Fungsi cincin dan tali kerut / tali kolor ini penting terutama pada waktu pengoperasian jaring. Sebab dengan adanya tali kerut tersebut jaring yang tadinya tidak berkantong akan terbentuk pada tiap akhir penangkapan.
Prinsip menangkap ikan dengan purse seine adalah dengan melingkari suatu gerombolan ikan dengan jaring, setelah itu jaring bagian bawah dikerucutkan, dengan demikian ikan-ikan terkumpul di bagian kantong. Dengan kata lain dengan memperkecil ruang lingkup gerak ikan. Ikan-ikan tidak dapat melarikan diri dan akhirnya tertangkap. Fungsi mata jaring dan jaring adalah sebagai dinding penghadang, dan bukan sebagai pengerat ikan.
Purse seine, pertama kali diperkenalkan di pantai uatara Jawa oleh BPPL (LPPL) pada tahun 1970 dalam rangka kerjasama dengan pengusaha perikanan di Batang (Bpk. Djajuri) dan berhasil dengan baik. Kemudian diaplikasikan di Muncar (1973 / 1974) dan berkembang pesat sampai sekarang. Pada awal pengembangannya di Muncar sempat menimbulakan konflik sosial antara nelayan tradisional nelayan pengusaha yang menggunakan purse seine. Namun akhirnya dapat diterima juga. Purse seine ini memang potensial dan produktivitas hasil tangkapannya tinggi. Dalam perkembangannya terus mengalami penyempurnaan tidak hanya bentuk (kontruksi) tetapi juga bahan dan perahu / kapal yang digunakan untuk usaha perikanannya.
Adapun Bagian-bagian dari alat tangkap Purse seine antara lain: 
Ø    Bagian jarring
Ø    Tali temali meliputi; tali pelampung, tali ris atas, tali ris bawah, tali pemberat, tali kolor bahan, dan tali slambar.
Ø    Pelampung
Ø    Pemberat
2.        DAERAH PENANGKAPAN
Purse seine dapat digunakan dari fishing ground dengan kondisi sebagai berikut :
1)      A spring layer of water temperature adalah areal permukaan dari laut
2)      Jumlah ikan berlimpah dan bergerombol pada area permukaan air
3)      Kondisi laut bagus
Purse seine banyak digunakan di pantai utara Jawa / Jakarta, cirebon, Juwana dan pantai Selatan (Cilacap, Prigi, dll).
3.      HASIL TANGKAPAN
Ikan yang menjadi tujuan utama penangkapan dari purse seine adalah ikan-ikan yang “Pelagic Shoaling Species”, yang berarti ikan-ikan tersebut haruslah membentuk shoal (gerombolan), berada dekat dengan permukaan air (sea surface) dan sangatlah diharapkan pula agar densitas shoal itu tinggi, yang berarti jarak antara ikan dangan ikan lainnya haruslah sedekat mungkin. Dengan kata lain dapat juga dikatakan per satuan volume hendaklah jumlah individu ikan sebanyak mungkin. Hal ini dapat dipikirkan sehubungan dengan volume yang terbentuk oleh jaring (panjang dan lebar) yang dipergunakan.
Jenis ikan yang ditangkap dengan purse seine terutama di daerah Jawa dan sekitarnya adalah : Layang (Decapterus spp), bentang, kembung (Rastrehinger spp) lemuru (Sardinella spp), slengseng, cumi-cumi dll.

4.        JENIS LAMPU
Cahaya merangsang dan menarik ikan (fototaxis positif), sifat fototaxis ini dapat berubah – ubah tergantung kepada tingkat hidup dan kedewasaan jenis ikan itu sendiri. Ikan tertarik oleh cahaya melalui penglihatan (mata) dan rangsangan melalui otak (pineal region pada otak). Peristiwa tertariknya ikan pada cahaya disebut phototaxis. Dengan demikian, ikan yang tertarik oleh cahaya hanyalah ikan-ikan fhototaxis, yang umumnya adalah ikan-ikan pelagis.
Ada beberapa alasan mengapa ikan tertarik oleh cahaya, antara lain adalah penyesuaian intensitas cahaya dengan kemampuan mata ikan untuk menerima cahaya. Dengan demikian, kemampuan ikan untuk tertarik pada suatu sumber cahaya sangat berbeda-beda. Ada ikan yang sangat senang pada intensitas cahaya yang rendah, tetapi ada pula ikan yang senang terhadap intensitas cahaya yang tinggi.
Tingkah laku ikan di bawah sumber cahaya lampu, adalah tidak normal karena ikan tidak dapat meninggalkan sumber cahaya lampu, bahkan kadang – kadang terdapat keganjilan, misalnya ada beberapa tingkah laku ikan yang terlihat mendekati sumber cahaya, kemudian berenang cepat sekali sambil berputar – putar mengelilingi sumber cahaya, sesudah itu berlompatan ke atas permukaan.
Dengan diketahui sifat fototaxis, maka biasanya penangkapan ikan akan lebih efektif di lakukan sebelum tengah malam, hal ini disebabkan adanya memanjang dan memendekannya sel – sel kerucut retina mata ikan. Jenis – jenis ikan yang mudah ditarik dan dikumpulkan dengan cahaya lampu antara lain : Ikan Lemuru (Sardinella longiceps), Ikan Layang (Decapterus russeli), Ikan Kembung (Rastrelliger, sp), Cumi – cumi (Loligo sp) dan ikan lainnya.
Pada waktu bulan purnama tingkat keberhasilan penangkapan ikan dengan menggunakan cahaya lampu biasanya rendah. Hal ini karena cahaya terbagi rata, padahal penangkapan ikan dengan lampu diperlukan keadaan gelap guna menarik ikan – ikan ke titik yang terang.  ikan – ikan pelagis hanya berkumpul pada suatu titik cahaya selama 1 – 2 jam setelah itu ikan akan menyebar menjauhi cahaya. Hal ini disebabkan karena ikan – ikan sudah kenyang atau juga adanya pemangsa (predator) yang berputar – putar mengililingi cahaya lampu serta berlompatan ke permukaan perairan.
Fungsi lampu untuk penangkapan adalah untuk mengumpulkan kawanan ikan kemudian dilakukan operasi penangkapan dengan menggunakan berbagai alat tangkap, seperti purse seine. Jenis lampu yang digunakan bermacam-macam, seperti oncor (obor), petromaks, lampu listrik (penggunaannya masih sangat terbatas hanya untuk usaha penangkapan sebagian dari perikanan industri).
DAFTAR PUSTAKA
http://astutipage.wordpress.com/tag/alat-tangkap/ (diakses pada 01 Desember 2013 pukul 15.30)
http://fiqrin.wordpress.com/artikel-tentang-ikan/purse-seine/ (diakses pada 01 Desember 2013 pukul 15.55)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar