Peranan
rumpon terhadap hasil tangkapan
Rumpon
merupakan alat bantu penangkapan ikan yang telah dikenal oleh masyarakat
nelayan. Rumpon mempunyai konstruksi menyerupai pepohonan yang dipasang/ditanam
pada kedalaman tertentu di suatau tempat di perairan laut yang berfungsi sebagai tempat berlindung,
mencarai makan, memijah & berkumpulnya ikan. Sehingga rumpon ini dapat
diartikan tempat berkumpulnya ikan di
laut untuk mengefisienkan operasi penangkapan bagi para nelayan. Rumpon
merupakan alat bantu penangkapan ikan
yang fungsinya sebagai pembantu untuk menarik perhatian ikan agar berkumpul di suatu tempat yang selanjutnya
diadakan penangkapan.
Fungsi rumpon sebagai
alat bantu dalam penangkapan ikan adalah sebagai berikut:
Ø Sebagai
tempat konsentrasi ikan agar lebih mudah ditemukan & menangkapnya.
Ø Sebagai
tempat berlindung bagi ikan dari pemangsanya.
Ø Sebagai
tempat memijah bagi ikan.
Ø Banyak
ikan2 kecil & plankton yang berkumpul di sekitar rumpon dimana ikan & plankton tersebut merupakan
sumber makanan bagi ikan2 besar.
Sedangkan manfaatnya
adalah :
Ø Memudahkan
nelayan menemukan tempatuntuk mengoperasikan alat tangkapnya.
Ø Mencegah terjadinya destruktif fishing, akibat
penggunaan bahan peledak dan bahan kimia/beracun.
Ø Meningkatkan
produksi dan produktifitas nelayan.
Bambu
dirakit menjadi sebuah kotak / kubus besar. Bila sudah jadi, sekeliling kubus
bagian dalam dan luar di ikatkan batang kedondong sampai penuh. Setelah itu di
timpa lagi oleh daun kelapa di bagian yang sama. Apabila sudah terisi penuh,
mulailah merakit tali tambang sesuai dengan kedalaman. Tambang tersebut di
ikatkan di seluruh bagian kubus. Jangan lupa lebihkan sedikit untuk mencapai ke
permukaan. Setelah ikatan merata, barulah merakit batu sebagai pemberat hingga
kubus bisa sampai ke dasar. Batu dianyam dengan tali rajut agar tidak terlepas
atau tergeser apabila arus kencang, pastinya dengan jumlah batu yang agak
banyak juga. Apabila batu sudah selesai, ambillah tali tambang yang paling
ujung atau yang akan naik ke permukaan. Ikatkanlah ujung tali tambang tersebut
dengan Plontang yang sudah disiapkan. Bahan plontang bisa dari busa, box bekas,
derigen, atau yang bahan yang bisa mengambang. Plontang ini berguna untuk tanda
rumpon diatas permukaan air. Barulah Rumpon buatan sendiri siap diturunkan ke
dasar laut. ( Guna menghindari nelayan yang nakal seperti Jaring Gardan dan
yang lainnya yang sering memutuskan Plontang, lebih baik masukkan posisi rumpon
dalam koordinat GPS. Apabila suatu saat plontang di putus, kita tinggal
mencocokkan posisi rumpon dengan koordinat & dapat melihat posisi rumpon
dibawah laut dengan bantuan FishFinder / DepthSounder )
Sebelum
menurunkan rumpon ke dalam perairan, sebaiknya terlebih dahulu arus dan arah
angin diketahui sebelum terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Dengan
pembuatan rumpon seperti ini, dalam waktu 2 minggu rumpon sudah dapat di panen.
Ikan yang pertama terlihat adalah Selar, Como, Kembung, Tengkek & Tongkol.
Berselang 1 bulan barulah mulai kawanan Kakap Merah, Jenaha, Kuwe bahkan
Tenggiri dapat dipancingi di rumpon tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
http://ayatsyam-rustadi64.blogspot.com/2011/05/rumpon-sebagai-rumah-ikan.html
(diakses pada tanggal 5 Desember 2013 pukul 10.44 )
http://blognyamitra.wordpress.com/2012/03/20/rumpon-alat-bantu-untuk-meningkatkan-hasil-tangkapan-ikan-sesuatu-buat-masyarakat-nelayan/
(diakses pada tanggal 5 Desember 2013 pukul 10.47 )
http://www.batamfishing.com/ngobrol-oot-out-topic/3052-cara-buat-rumpon.html
(diakses pada tanggal 5 Desember 2013 pukul 10.40 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar