BAB I
PENDAHULUAN
I.1
LATAR BELAKANG
Kata trawl sendiri berasal dari
bahasa Perancis troler dan dalam bahasa Inggris berasal dari kata trailing
mempunyai arti yang bersamaan, dapat diterjemahkan dalam bahasa Indonesia
dengan kata tarik ataupun mengelilingi seraya menarik. Dari kata “trawl” lahir
kata “trawling” yang berarti kerja melakukan operasi penangkapan ikan dengan
trawl, dan kata “trawler” yang berarti kapal yang melakukan trawling. Jadi yang
dimaksud dengan jaring trawl disini adalah suatu jaring kantong yang ditarik di
belakang kapal dalam keadaan berjalan menelusuri permukaan dasar perairan untuk
menangkap ikan, udang dan jenis demersal lainnya.
Trawl
adalah suatu jaring kantong yang ditarik dibelakang kapal menelusuri permukaan
dasar perairan untuk menangkap ikan, udang dan jenis demersal lainnya. Dalam SK
Menteri Pertanian Nomor 503/KPTS/UM/1980 dijelaskan bahwa trawl didefinisikan
sebagai jenis jaring yang berbentuk kantong yang ditarik oleh sebuah kapal
bermotor dan menggunakan sebuah alat pembuka mulut jaring yang disebut gawang
(beam) atau sepasang alat pembuka (otter board) dan jaring yang ditarik oleh
dua kapal motor. Jenis jaring trawl dikenal dengan pukat harimau, pukat tarik,
tangkul tarik, jaring tarik, jaring tarik ikan, pukat Apollo, serta pukat
langgai.
Sesuai
dengan cara terbukanya mulut jaring, pada dasarnya trawl secara garis besar
dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu (Subani dan Barus, 1989):
1. Otter
trawl: terbukanya mulut jaring dikarenakan adanya dua buah papan atau otter
board yang dipasang diujung muka kaki/sayap jaring yang prinsipnya menyerupai
layang–layang.
2. Beam
trawl: terbukanya mulut jaring dikarenakan bentangan (rentangan) kayu pada
mulut jaring.
3. Pair
trawl: terbukanya mulut jaring karena ditarik oleh dua buah kapal yang jalannya
sejajar dengan jarak tertentu.
Trawl dasar merupakan pukat kantong
berbentuk kerucut dengan mulut lebar yang diberi pemberat pada tali ris bawah
(ground rope) dan diberi pelampung pada tali ris atas (Head rope).
Pengoperasian trawl terdiri dari persiapan, penurunan jaring (setting),
penarikan jaring (towing) dan pengangkatan jaring (hauling). Untuk membantu
kelancaran operasi penangkapan pada alat tangkap trawl digunakan beberapa alat
bantu. Alat bantu tersebut terdiri dari: fish finder, winch, tackle, boom,
gallow, towing block, snatch block, otter board, dan bobbin.
I.2
RUMUSAN
MASALAH
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas
dalam makalah ini, yaitu:
1.
Jelaskan
pengertian dan teknik pengoperasian otter board!
2.
Jelaskan
dampak terhadap ekosistem
I.3
TUJUAN
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini yaitu; Mahasiswa
mampu menjelaskan pengertian dan teknik pengoperasian otter board dan dampak terhadap
ekosistem.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 PENGERTIAN
Papan
pembuka mulut jaring (Otter board) adalah peralatan yang membantu untuk membuka
mulut trawl terbuka pada saat alat dioperasikan (ditarik oleh kapal), karena
memberikan gaya horizontal ke sisi luar mulut jaring. Satu unit alat tangkap
trawl menggunakan sepasang papan pembuka mulut jaring (Otter board) di sayap
kiri dan sayap kanan trawl.
Otterboard
berfungsi sebagai pembuka sayap jaring ke arah samping. Besar kecilnya bukaan
oterboard ke arah samping ditentukan oleh cara penyetelan tali guci yang ada
pada otterboard tersebut. Ukuran otterboard harus disesuaikan dengan ukuran
jaring, karena ukuran jaring ditentukan oleh panjang tali ris atas yang juga
ditentukan oleh daya motor penggerak, maka besar otterboard dapat dihitung
berdasarkan rumus yang berhubungan dengan besarnya daya kuda motor penggerak
kapal yaitu :
B
: lebar otterboard
P
: DK motro penggerak kapal
2B
: panjang otterboard
Sedangkan
berat otterboard dapat diperhitungkan dengan pedoman sebagai berikut :
Untuk
kapal 100 DK ke atas W = 2,7 P
Untuk kapal 66 DK ke atas W = 6,5 P + 400
II.2 TEKNIK PENGOPERASIAN OTTER BOARD
Prinsip
kerja papan pembuka mulut jarring (Otter board) pada dasarnya sama dengan
layangan di udara, layangan naik ke udara karena adanya gaya yang dibebankan
oleh angin, sedangkan pada papan pembuka mulut jaring(Otter board) karena
adanya tekanan gaya akibat “gerakan air laut” yang disebabkan oleh bergeraknya
papan pembuka mulut jaring (Otter board) di dalam air yang ditarik kapal yang
mengoperasikan alat tangkap trawl.
Papan
pembuka mulut jaring (Otter board) terbuat dari papan atau baja. Alat tangkap
yang berukuran relatif besar (Head rope lebih besar dari 20 m), pada umumnya
menggunakan papan pembuka mulut jaring (Otter board) yang terbuat dari baja dan
ukuran papan pembuka mulut jaring (Otter board) yang digunakan relatif besar.
Alat tangkap trawl yang berukuran relatif kecil masih banyak yang menggunakan
papan pembuka mulut jaring (Otter board) yang terbuat dari kayu.
II.3 DAMPAK TERHADAP EKOSISTEM
Hal-hal
yang Mempengaruhi Kegagalan Operasi Penangkapan
Pada saat operasi, dapat terjadi hal-hal yang dapat menggagalkan operasi antara lain:
Pada saat operasi, dapat terjadi hal-hal yang dapat menggagalkan operasi antara lain:
-
Warp
terlalu panjang atau speed terlalu lambat atau juga hal lain maka jarring akan mengeruk
Lumpur.
-
Jaring tersangkut pada karang/bangkai kapal.
-
Jaring atau tali temali tergulung pada
crew.
-
Warp
putus.
-
Otter
board tidak bekerja dengan baik, misalnya terbenam pada
lumpur pada waktu permulaan penarikan dilakukan.
-
Otter board yang sepihak bergerak kearah
pihak yang lainnya lalu tergulung kejaring.
-
Ubur-ubur, kerang-kerangan dan lain-lain
penuh masuk kedalam jaring, hingga cod end tak mungkin diisiikan lagi.
-
Dan lain sebagainnya.
Dengan adanya hal-hal yang mempengaruhi kegagalan
operasi penangkapan pada saat operasi, maka dapat diketahui bersama
Karena alat tangkap ini dapat menangkap banyak ikan, namun bukanlah yang
menjadi target utama tangkapan. Sehingga banyak ikan yang dibuang. Tidak hanya
itu saja, namun banyak karang-karang di dasar perairan yang hancur saat
pengoperasian trawl.
Trawl
terkenal dengan by-cath atau hasil tangkapan sampingan yang melimpah. Hal ini
terjadi karena trawl merupakan alat tangkap ikan yang mampu menangkap berbagai
jenis dan ukuran hasil tangkapan. Matsuko by-cath adalah hasil tangakapn yang
tidak diinginkan, tidak memiliki kegunaan yang cukup berarti, dan seringkali
dibuang kembali ke laut dari saat tertangkap. By-cath dikategorikan sebagai
hasil tangkapan dari hewan yang dilindungi yang tidak termasuk target
penangkapan, spesies yang merupakan target penangkapan secara prinsip namun
penangkapannya dibatasi demi kelangsungan sumberdaya, juvenile dari ikan target
penangkapan komersial. Spesies komersial namun dibuang diakibatkan karena
kerusakan dan penurunan kualitas, hasil tangkapan bernilai komersial tinggi
namun dibuang karena jumlah yang sedikit dari penangkapan dalam satu waktu,
spesies yang memiliki nilai komersial rendah dan ikan–ikan yang tidak dianggap
oleh manusia dalam pemanfaatan sumberdaya perairan.
BAB
III
PENUTUP
III.1 KESIMPULAN
Dari bahan bacaan diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa:
1. Otter
board adalah peralatan yang membantu untuk membuka mulut trawl terbuka pada
saat alat dioperasikan (ditarik oleh kapal), karena memberikan gaya horizontal
ke sisi luar mulut jaring.
2. Prinsip
kerja papan pembuka mulut jarring (Otter board) pada dasarnya sama dengan
layangan di udara, layangan naik ke udara karena adanya gaya yang dibebankan
oleh angin, sedangkan pada papan pembuka mulut jaring(Otter board) karena
adanya tekanan gaya akibat “gerakan air laut” yang disebabkan oleh bergeraknya
papan pembuka mulut jaring (Otter board) di dalam air yang ditarik kapal yang
mengoperasikan alat tangkap trawl.
3. Dengan adanya hal-hal yang mempengaruhi kegagalan operasi penangkapan
pada saat operasi, maka dapat diketahui bersama
alat tangkap ini dapat menangkap banyak ikan, namun bukanlah yang menjadi
target utama tangkapan. Sehingga banyak ikan yang dibuang. Tidak hanya itu
saja, namun banyak karang-karang di dasar perairan yang hancur saat pengoperasian
trawl.
DAFTAR
PUSTAKA
http://perikananindonesia.com/alat-tangkap-trawl/
(diakses pada 25 November 2013 pukul 19.25)
http://www.ecomare.nl/en/encyclopedia/man-and-the-environment/fisheries/fishery-techniques/otter-trawling/
(diakses pada 25 November 2013 pukul 19.50)
http://www.slideshare.net/BadiAzzam/tugas-mesin-dan-alat-bantu-penangkapan-ikan
(diakses pada 25 November 2013 pukul 19.52)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar